Dahsyatnya Sakarotul Maut

5 minutes reading
Saturday, 14 Jan 2023 22:00 0 1282 admin

KHUTBAH PERTAMA

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهدى الله فلا مضل له ومن يضلله فلا هادي له

أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله

اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه ومن تبعه بإحسان إلى يوم الدين

فيا أيها الحاضرون أوصيكم ونفسي أولا بتقوى الله فقد فاز المتقون

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا  يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَٰلَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

فإن أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم وشر الأمور محدثتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, pada kesempatan ini sebagaimana dalam muqoddimah tadi kami pesankan marilah kita meningkatkan takwa kita kepada Allah subhanahu wata’ala, kita tingkatkan dengan menjalankan segala yang diperintahkan-Nya dan kita jauhi segala yang menjadi larangan-Nya. Selain itu juga dengan menjauhi hal-hal yang tidak ada manfaatnya, juga hal-hal yang dimakruhkan oleh Allah subhanahu wata’ala. Dengan takwa itulah kita berbekal, bekal untuk kebahagiaan kita di kehidupan dunia ini dan kehidupan abadi di akhirat kelak. Dalam ayat tersebut juga ada perintah kepada kita selanjutnya, yaitu perintah agar kita tidak mati kecuali dalam keadaan muslim, istiqomah dalam pilihan Islam.

Tidak lupa marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah subhanahu wata’ala atas limpahan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Limpahan nikmat kesehatan, kesempatan, limpahan ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu lainnya, juga nikmat yang banyak sekali yang Allah sediakan untuk kita secara gratis tanpa pungutan biaya. Semoga Allah subhanahu wata’ala menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh pengikutnya yang senantiasa istiqomah dalam menjalankan ajarannya.

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam surat Ali Imran 102

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

Dalam ayat ini dapat kita pahami bahwa Allah memerintahkan kita untuk bertakwa dengan sebenar-benarnya takwa dan Allah juga mewanti-wanti kita agar kita tetap istiqomah, agar kita jangan sampai meninggalkan dunia ini kecuali dalam keadaan Islam.

Maka hal ini memberi makna bahwa:

  1. Pentingnya bekal takwa untuk kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
  2. Allah memberikan peringatan kepada kita bahwa setiap mahluk akan menghadapi kematian.

Di dalam kitab At Tadzkirah yang ditulis oleh imam Al Qurtubi disebutkan sebuah judul “Apa yang dialami oleh manusia saat dicabut nyawanya”, dalam pembahasan ini beliau menukil beberapa ayat,  di antaranya adalah surat Qaaf ayat 19 yang berbunyi:

وَجَآءَتْ سَكْرَةُ ٱلْمَوْتِ بِٱلْحَقِّ ۖ ذَٰلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ

Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya.” Ayat ini menunjukkan bahwa sakaratul maut, kematian pasti akan datang kepada kita semua.

Lalu dalam surat Al An’am ayat 93 yang berbunyi:

وَلَوْ تَرَىٰٓ إِذِ ٱلظَّٰلِمُونَ فِى غَمَرَٰتِ ٱلْمَوْتِ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ بَاسِطُوٓا۟ أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوٓا۟ أَنفُسَكُمُ

Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu

Dalam ayat ini memberitahukan kepada kita bahwa sakaratul maut itu sangat mengerikan, terlebih sakaratul mautnya orang yang berbuat dzolim yang mana mereka akan merasakan berat, dahsyat dan ngerinya tekanan-tekanan sakaratul maut.

Lalu masih banyak lagi ayat-ayat yang lain yang menjelaskan kepada kita akan dahsyatnya sakaratul maut, dahsyat dan ngerinya saat nyawa kita sedang dicabut.

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sedang naza’ (menghadapi kematian) beliau mencelupkan dua jarinya ke dalam bejana berisi air lalu mengusap-usapkannya ke dada beliau sambil bersabda: “Lailaha illallah Sesungguhnya kematian itu diiringi sakarat-sakarat maut.

Ini mengisyaratkan kepada kita bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun merasakan berat dalam menghadapi sakaratul maut, padahal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah seorang ma’shum, seorang yang tidak melakukan dosa.

Dari Jabir bin Abdullah dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Berceritalah kalian semua (karena di kalangan mereka ada cerita-cerita menakjubkan), lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mulai bercerita: “Ada sekelompok orang bani Israil yang pergi menuju kuburan kemudian berkata: “Tidaklah kita shalat sunnah dua rakaat lalu berdoa kepada Allah memohon agar salah satu dari penghuni kubur ini dihidupkan kemudian kita tanyai apa yang terjadi ketika mati, bagaimana rasanya dan apa yang terjadi di alam kubur.

Mereka pun melaksanakannya hingga tiba-tiba muncullah seseorang dari dalam kubur, berambut putih, berkulit hitam kecuali sedikit bagian saja yang tidak hitam, di antara kedua matanya terdapat bekas sujud. Lelaki itu berkata: “Hai kalian semua, mau apa kalian mendatangiku? Aku ini sudah mati sejak seratus tahun yang lalul namun panasnya kematian belum juga reda sampai sekarang. Berdoalah kalian kepada Allah agar mengembalikanku seperti sedia kala.”

Dalam riwayat lain juga disebutkan bahwa nabi Musa ‘alaihis salam pernah ditanya oleh Allah subhanahu wata’ala; “Wahai Musa, apa yang kamu rasakan ketika sakaratul maut?” Nabi Musa menjawab; “Aku merasa bahwa diriku seperti seekor kambing yang dikuliti hidup-hidup oleh tukang jagal.”

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وقل رب ارحم وأنت خير الراحمين

 

KHUTBAH KEDUA

الحمد لله رب العالمين وبه نستعين على أمور الدنيا والدين والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين

أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله

أيها الناس اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, itulah peristiwa-peristiwa kematian yang dialami oleh para nabi dan rasul terdahulu. Lalu bagaimana dengan kita yang kondisi kita jauh dari para rasul? Bagaimana rasa sakit yang akan kita rasakan? Mari kita renungkan bersama.

Manusia-manusia ahli maksiat, orang-orang munafik, orang-orang kafir sudah pasti akan merasakan dahsyatnya sakaratul maut, ngerinya kematian. Maka kita sebagai orang yang beriman harus jauh-jauh hari menyiapkan diri kita, meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah, dan selalu istiqomah dalam menetapi keislaman kita, kita perbanyak amal-amal ketaatan kita kepada Allah, agar syukur-syukur kita bisa melafadzkan kalimat tahlil “Laailaha illallah” Ketika sedang menunggu kematian.

Di samping itu hendaknya kita juga mencontoh apa yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu berdo’a kepada Allah subhanahu wata’ala agar kita dijauhkan dari kengerian sakaratul maut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa

اللهم هون علينا في شكرة الموت

Ya Allah, mudahkanlah kami dalam menghadapi sakaratul maut

Semoga dengan  do’a-do’a juga usaha-usaha lainnya memudahkan kita dalam menjalani sakaratul maut.

Ketika manusia menjalani sakaratul maut maka para setan pun akan mengelilingi dan mengerumuninya, setan merubah wujudnya menjadi keluarga terdekat mayit dan menyuruhnya melakukan kekufuran.

Semoga kita dimudahkan oleh Allah dalam menghadapi sakaratul maut, semoga kita diberi rezeki husnul khotimah. Akhirnya marilah kita tutup khutbah siang hari ini dengan berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala.

بسم الله الرحمن الرحيم

اللهم صل على نبينا محمد كما صليت وعلى آله وأصحابه أجمعين

ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِين

اللهم اغفر لنا ولوالدينا ولمشايخنا ولمن له حق علينا يا أرحم الراحمين

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

وسبحان الله رب العزة عما يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين أقم الصلاة

 

 

Khatib: Ust. Hasyim Asy’ari

Editor: Adib

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *