Takwa

4 minutes reading
Thursday, 9 Mar 2023 22:34 0 757 admin

KHUTBAH PERTAMA

إِنَّ الحَمدَ للهِ نَحمَدُهُ وَنَستَعِينُهُ وَنَستَغفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِن شُرُورِ أَنفُسِنَا وَمِن سَيِّئَاتِ أَعمَالِنَا مَن يَهدِى اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَن يُضلِلهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ

أَشهَدُ أَن لَا إِلهَ إِلّا الله وَحدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبدُهُ وَرَسُولُهُ لَا نَبِيَّ وَلَا رَسُولَ بَعدَهُ

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اللّهُمَّ بَارِك عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوصِيكُم وَنَفسِي بِتَقوَى اللهِ فَقَد فَازَ المُتَّقُون

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا  يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَٰلَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

فَإِنَّ أَصدَقَ الحَدِيثِ كِتَابَ اللهِ وَخَيرَ الهَديِ هَديُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَشَرَّ الأُمُورِ مُحدَثَتُهَا وَكُلَّ مُحدَثَةٍ بِدعَةٌ وَكُلَّ بِدعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ

Takwa adalah benteng dari segala keburukan, takwa adalah penghantar segala kebaikan, takwa adalah rahmat yang Allah karuniakan kepada hamba. Di antara bentuk rahmat Allah kepada kita adalah Allah tunjukkan berbagai tingkatan kebaikan dan pahala kepada kita.

Ma’asyiral muslimin sidang jamaah jum’ah rahimakumullah, setelah Allah menunjukkan kepada kita berbagai tingkatan kebaikan dan pahala maka Allah juga memotivasi kita untuk menggapai kebaikan dan pahala tersebut. Allah mempermudah kita untuk menggapainya, Allah memberitahukan bahwa orang yang bertakwa adalah orang yang senantiasa memenuhi hak-hak Allah dan juga menunaikan hak-hak hamba-Nya. Orang yang bertakwa juga adalah orang yang menghindari maksiat dan dosa, juga tidak berlarut di dalamnya ketika sudah terlanjur tercebur melakukannya.

Maka wahai kaum muslimin, jadilah orang-orang yang bertakwa, waspadalah terhadap dunia karena dunia itu terlaknat. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa” (QS. Al Baqarah: 197)

Ma’asyiral muslimin sidang jamaah jum’ah rahimakumullah, Allah subhanahu wata’ala menunjukkan kepada kita berbagai jalan kebaikan, lalu Allah subhanahu wata’ala juga menjanjikan kepada siapa saja yang melalui jalan-jalan kebaikan itu dengan surga-Nya. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa” (QS. Ali Imran: 133)

Orang yang bertakwa adalah orang yang selalu menjalankan perintah Allah subhanahu wata’ala dan selalu menjauhi maksiat kepada-Nya. Maka kita sebagai muslim, sebagai mukmin, bahkan sebagai Muttaqin harus menjadikan kriteria takwa itu sebagai pengingat dalam segala aktivitas kita.

Ma’asyiral muslimin yang dimuliakan oleh Allah subhanahu wata’ala, ketakwaan seseorang akan terwujud ketika ia sudah membuat benteng pemisah antara dirinya dengan azab Allah subhanahu wata’ala. Caranya adalah dengan senantiasa menjalankan ketaatan kepada-Nya dan menjauhi segala kemaksiatan dan dosa, selalu mengingat Allah dan tidak melupakan-Nya, selalu menyukuri nikmat-Nya dan tidak mengkufurinya,

Dari Imam Ali radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mengatakan:

التقوى هو الخوف من الجليل والعمل بالتنزيل والقناعة بالقليل و الاستعداد ليوم الرحيل

“Takwa adalah merasa khawatir dari murka Allah yang Maha Agung, selalu mengamalkan Al Quran, selalu menerima terhadap pemberian yang sedikit, dan senantiasa mempersiapkan diri untuk hari perjalanan yang lain.”

Ma’asyiral muslimin yang dimuliakan Allah subhanahu wata’ala, kalau bukan takwa maka apa dan siapa yang bisa bermanfaat untuk kita di hari yang tidak tidak ada apapun yang bisa memberikan manfaat kecuali amal dan ketakwaan dalam diri?

Sesungguhnya orang yang mau merenungi dan mentadaburi Kitabullah dan Sunnah Rasulullah pasti akan mendapati bahwa takwa adalah panduan dan sebab utama untuk meraih kebaikan, baik kebaikan dunia maupun kebaikan akhirat. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا  وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya” (QS. At Thalaaq: 2-3)

Para salaf mengatakan bahwa ayat ini adalah ayat yang banyak menerangkan dan memenuhi tentang  berbagai kebaikan, karena ayat ini mencakup dua kebaikan sekaligus yaitu kebaikan di dunia maupun kebaikan di akhirat. Maka berdasarkan ayat tersebut orang yang bertakwa akan mendapatkan jalan keluar dari setiap musibah dunia yang menimpanya maupun solusi seandainya mendapatkan kesusahan di akhirat. Bahkan takwa adalah faktor utama untuk mendapatkan ma’iyyatullah (Allah senantiasa membersamai membimbingnya di mana saja)

وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ

“Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah, bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa” (QS. Al Baqarah: 194)

Ma’asyiral muslimin sidang jamaah jum’ah rahimakumullah, ada seorang penyair mengatakan: “Hindarilah dosa meskipun dosa itu kecil, demikian pula halnya dengan dosa besar, itulah sebenar-benar takwa. Jadilah sebagai orang yang berjalan di atas bumi yang penuh duri yang selalu waspada meskipun durinya tidak terlihat mata. Jangan sekali-kali meremehkan baru kecil karena gunung yang besar itu adalah tumpukan kerikil dan batu.”

Ma’asyiral muslimin yang dimuliakan oleh Allah subhanahu wata’ala, bertakwalah! Bertakwalah! Bertakwalah! Dan berbekalah karena sebaik-baik bekal adalah takwatakwa kepada Allah subhanahu wata’ala.

Ma’asyiral muslimin yang dimuliakan Allah subhanahu wata’ala, itulah takwa yang kita jadikan benteng yang melindungi diri kita dari murka Allah subhanahu wata’ala. Takwa adalah wasiat Allah kepada hamba-Nya, takwa adalah wasiat para nabi kepada umatnya, takwa adalah wasiat Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam kepada kita sebagai umatnya.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُم فِي القُرآنِ العَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُم بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكرِ الحَكِيمِ وَاستَغفِرُوا اللهَ لِي وَلَكُم وَلِسَائِرِ المُسلِمِينَ مِن كُلِّ ذَنبٍ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيمِ

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الحَمدَ للهِ نَحمَدُهُ وَنَستَعِينُهُ وَنَستَغفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِن شُرُورِ أَنفُسِنَا وَمِن سَيِّئَاتِ أَعمَالِنَا مَن يَهدِى اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَن يُضلِلهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ

أَشهَدُ أَن لَا إِلهَ إِلّا الله وَحدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبدُهُ وَرَسُولُهُ لَا نَبِيَّ وَلَا رَسُولَ بَعدَهُ

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اللّهُمَّ بَارِك عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيد

Ma’asyiral muslimin sidang jamaah jum’ah rahimakumullah, takwa adalah sebaik-baik bekal, takwa adalah pakaian terbaik, takwa semulia-mulia perantara bagi hamba untuk menggapai ridha Allah subhanahu wata’ala.

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّـَٔاتِهِۦ وَيُعْظِمْ لَهُۥٓ أَجْرًا

“Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.” (QS. At Thalaaq: 5)

Oleh sebab itu ma’asyiral muslimin yang dimuliakan Allah subhanahu wata’ala, sesungguhnya takwa memiliki keutamaan yang begitu banyak maka berbekalah karena sebaik-baik bekal adalah takwa.

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اللّهُمَّ بَارِك عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَشهَدُكَ  بِأَنَّكَ أَنتَ اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ الأَحَدُ الصَّمَدُ الذِي لَم يَلِد وَلَم يُولَد وَلَم يَكٌن لَهُ كُفُوًا أَحَد

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسأَلُكَ صِرَاطَكَ المُستَقِيمَ  صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ

اللّهُمَّ زَوِّدنَا مِنَ التَّقوَى وَاغفِر لَنَا ذُنُوبَنَا يَا أَرحَمَ الرَّاحِمِين

اللَّهُمَّ يَسِّر لَنَا الخَيرَ حَيثُ كَانَ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

سُبْحَٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ  وَسَلَٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِينَ  وَٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

 

Khatib: Ust. Muzaidi

Editor: Adib R

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *