Amalan Penyebab Siksa Kubur

5 minutes reading
Thursday, 30 Mar 2023 22:30 0 973 admin

KHUTBAH PERTAMA

إِنَّ الحَمدَ للهِ نَحمَدُهُ وَنَستَعِينُهُ وَنَستَغفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِن شُرُورِ أَنفُسِنَا وَمِن سَيِّئَاتِ أَعمَالِنَا مَن يَهدِى اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَن يُضلِلهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ
أَشهَدُ أَن لَا إِلهَ إِلّا الله وَحدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبدُهُ وَرَسُولُهُ لَا نَبِيَّ وَلَا رَسُولَ بَعدَهُ
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اللّهُمَّ بَارِك عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
رَبِّ ٱشْرَحْ لِى صَدْرِى وَيَسِّرْ لِىٓ أَمْرِى وَٱحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِى يَفْقَهُوا۟ قَوْلِى
فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوصِيكُم وَنَفسِي بِتَقوَى اللهِ فَقَد فَازَ المُتَّقُون
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَٰلَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ ۚ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ
فَإِنَّ أَصدَقَ الحَدِيثِ كِتَابَ اللهِ وَخَيرَ الهَديِ هَديُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَشَرَّ الأُمُورِ مُحدَثَتُهَا وَكُلَّ مُحدَثَةٍ بِدعَةٌ وَكُلَّ بِدعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, pertama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wata’ala atas limpahan nikmat yang tak terhingga yang diberikan kepada kita.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada rasul kita, nabi kita, penghulunya para nabi, Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh umatnya yang tetap istiqomah menjalankan sunnahnya hingga hari kiamat.
Kami wasiatkan pula kepada para hadirin untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala dengan takwa yang sebenar-benarnya. Karena dengan takwa lah sebaik-baik bekal yang kita siapkan untuk kebaikan di dunia maupun akhirat. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ ۚ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰب

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (QS. Al Baqarah: 197)
Marilah kita bertakwa di manapun kita berada, baik di saat ramai maupun di saat sendirian, karens inilah hakekat takwa yang sebenarnya, bertakwa di saat apapun, jangan sampai hanya bertakwa ketika ada orang lain namun ketika sepi takwa kita hilang.
Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, dalam kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan khutbah dengan tema yang kiranya perlu kita perhatikan yaitu adab ketika qodhoul hajat dan berkaitan juga dengan namimah dan semisalnya.
Diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma beliau menceritakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melewati dua kuburan dan tiba-tiba beliau bersabda:

إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِى كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لاَ يَسْتَتِرُ مِنَ الْبَوْلِ ، وَأَمَّا الآخَرُ فَكَانَ يَمْشِى بِالنَّمِيمَةِ . ثُمَّ أَخَذَ جَرِيدَةً رَطْبَةً فَشَقَّهَا بِنِصْفَيْنِ ، ثُمَّ غَرَزَ فِى كُلِّ قَبْرٍ وَاحِدَةً . فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ ، لِمَ صَنَعْتَ هَذَا فَقَالَ لَعَلَّهُ أَنْ يُخَفَّفَ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا

“Kedua penghuni kubur ini sungguh sedang diadzab dalam kuburnya. Dan mereka tidak di adzab karena perkara besar. Adapun seorang di antara satunya tidak menghalangi percikan kencingnya mengenai dirinya. Sedang yang satunya, adalah mengadu domba (menebar permusuhan) di kalangan manusia.” Kemudian Rasulullah mengambil sebatang kurma lalu mematahkannya menjadi dua bagian kemudian menancapkan satu di tiap kuburan. Para sahabat bertanya, “Kenapa engkau melakukan ini?” Rasulullah menjawab, “Mudah-mudahan meringankan siksa bagi keduanya selama batang itu tidak kering.” (HR. Bukhari & Muslim)
Dari hadits ini kita bisa mengambil beberapa faidah;
Pertama, hadits ini mengandung penjelasan bahwa azab kubur itu adalah sesuatu yang haq, benar adanya.
Kedua, hadits ini mengandung peringatan bagi seluruh kaum muslimin agar tidak menganggap remeh perkara qadhaul hajat/ pipis dan BAB. Juga agar tidak menganggap remeh perkara namimah/ adu domba
Ketiga, diringankannya siksa kubur terhadap kedua orang tadi adalah lantaran syafaat nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, bukan karena pelepah kurma yang masih basah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya aku melewati dua kuburan yanh penghuninya sedang disiksa maka dengan syafaatku aku ingin agar siksa keduanya diringankan selama kedua pelepah kurma itu masih basah.”
Maknanya kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam “selama pelepah masih basah” adalah tempo berlakunya syafaat Rasulullah untuk kedua penghuni kubur itu hanya sementara, hanya sampai kedua pelepah kurma itu tidak lagi basah.
Keempat, mendengarnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap siksa kedua penghuni kubur itu adalah sebuah ujian dari Allah subhanahu wata’ala. Itu merupakan mukjizat untuk nabi dan juga kekhususan nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, justru yang paling penting dari inti hadits ini adalah memperingatkan kita yang masih hidup agar perhatian terhadap hal yang biasa dianggap sepele yaitu percikan air kencing tapi di sisi Allah adalah perkara yang besar dan harus ditindak dengan baik.
Kelima, hadits ini terkait dengan hadits-hadits yang menerangkan tentang qodhoul hajat, ini merupakan tarbiyah dari Rasulullah terhadap kita. Di antara tarbiyahnya adalah apabila qodhoul hajat agar dilakukan dengan jongkok agar percikannya tidak ke mana-mana sehingga najisnya menempel ke mana-mana. Hal ini juga merupakan cerminan ahlak mulia manusia yang mbefakannya dengan binatang. Dan juga ajaran tarbiyah Rasulullah yang lainnya seperti tidak menghadap atau membelakangi kiblat, di tempat tertutup dan lain-lain yang harus kita perhatikan bersama.
Keenam, hadits ini juga mengingatkan pendidikan yang dilakukan sejak kecil. Jika kita mendapati ada orang yang kencing di sembarangan tempat tanpa memperhatikan kondisi di sekitar, bisa jadi dahulu ibunya tidak mengajarinya bahwa kencing harus dilakukan dengan duduk atau jongkok, harus istinja’ dst. Bayangkan jika anak kita tidak kita ajari adab-adab qodhoul hajat sehingga sampai besar selalu ngasal ketika qodhoul hajat, kencing berdiri diarahkan ke ban, atau benda lain sehingga memerciki pakaiannya dan menjadikan ia disiksa di kuburnya. Tentunya kita sedih dan kita juga menanggung dosanya.
Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, marilah kita jadikan hadits ini sebagai saham amal shalih, kita jangan sampai segan untuk menyampaikan terutama pada khalayak yang masih terjerumus dalam perbuatan ini. Jika ia mau mengikuti apa yang kita sampaikan bukankah kita juga mendapatkan pahalanya? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

من دل على خير فله مثل أجر فاعله

“Barang siapa yang menunjukkan seseorang pada kebaikan maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.”
Maka jangan ragu lagi, tidak perlu pekewuh untuk menyebarkan dakwah ini kepada keluarga kita dan masyarakat kita. Sehingga dengan dakwah ini juga akan menjadi bekal kita menghadap Allah subhanahu wata’ala.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُم فِي القُرآنِ العَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُم بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكرِ الحَكِيمِ وَاستَغفِرُوا اللهَ لِي وَلَكُم وَلِسَائِرِ المُسلِمِينَ مِن كُلِّ ذَنبٍ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيمِ

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الحَمدَ للهِ نَحمَدُهُ وَنَستَعِينُهُ وَنَستَغفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِن شُرُورِ أَنفُسِنَا وَمِن سَيِّئَاتِ أَعمَالِنَا مَن يَهدِى اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَن يُضلِلهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ
أَشهَدُ أَن لَا إِلهَ إِلّا الله وَحدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبدُهُ وَرَسُولُهُ لَا نَبِيَّ وَلَا رَسُولَ بَعدَهُ
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اللّهُمَّ بَارِك عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيد
فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوصِيكُم وَنَفسِي بِتَقوَى اللهِ فَقَد فَازَ المُتَّقُون
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُو ن

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, di dalam khutbah yang kedua ini kami kembali mengingatkan bahwa di antara kaum muslimin masih banyak yang meremehkan perkara bersuci dan melindungi diri dari kotoran pipis. Padahal Rasulullah sudah mengajarkan kepada kita adab ketika pipis maupun BAB, Rasulullah juga menyampaikan kepada kita bahwa hukuman bagi pelakunya beratberat.
Perkara ini adalah perkara yang besar, tapi kaum muslimin masih banyak yang mengabaikannya dan menganggapnya remeh, menganggapnya hanya hal yang biasa-biasa saja. Adab yang Rasulullah ajarkan hakekatnya adalah untuk mengangkat derajat kita agar lebih tinggi dibandingkan dengan makhluk yang tidak beradab seperti hewan dan semisalnya.
Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, demikianlah khutbah yang dapat kami sampaikan semoga bermanfaat, mudah-mudahan hati kita Allah mudahkan untuk menerima kebenaran. akhirnya marilah kita tutup khutbah ini dengan berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اللّهُمَّ بَارِك عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اللَّهُمَّ إِنَّا نَشهَدُكَ بِأَنَّكَ أَنتَ اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ الأَحَدُ الصَّمَدُ الذِي لَم يَلِد وَلَم يُولَد وَلَم يَكٌن لَهُ كُفُوًا أَحَد
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسأَلُكَ صِرَاطَكَ المُستَقِيمَ صِرَٰطَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ
اللّهُمَّ زَوِّدنَا مِنَ التَّقوَى وَاغفِر لَنَا ذُنُوبَنَا يَا أَرحَمَ الرَّاحِمِين
اللَّهُمَّ يَسِّر لَنَا الخَيرَ حَيثُ كَانَ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
سُبْحَٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِينَ وَٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

Khatib: Ust. Hasyim A
Editor: Adib R

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *