Hikmah Belum Dikabulkannya Do’a

8 minutes reading
Thursday, 20 Jan 2022 13:16 0 624 admin

KHUTBAH PERTAMA

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهدى الله فلا مضل له ومن يضلله فلا هادي له

أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله لا نبي ولا رسول بعده، أما بعد

قال الله تعالى في كتابه الكريم بعد أن أعوذ بالله من الشيطان الرجيم :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا   يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فإن أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة وفي رواية وكل ضلالة في النار

Ma’asyiral muslimin jamaah shalat jum’at rahimani warahimakumullah, Pertama-tama saya selaku khatib di sini mewasiatkan kepada diri saya pribadi khususnya dan juga kepada para jamaah hadirin shalat jum’at umumnya untuk senantiasa dan selalu meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, setidaknya dengan dua hal;

Yang pertama adalah dengan berusaha menjalankan apa yang telah diperintahkan oleh Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya. Kemudian yang kedua adalah dengan berusaha menjauhi segala hal yang telah dilarang oleh Allah subhanahu wata’ala  dan Rasul-Nya. Insya Allah dengan dua hal tadi maka nilai keimanan dan juga ketakwaan kita akan bernilai lebih di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala.

Ma’asyiral muslimin jamaah shalat jum’at rahimani warahimakumullah, Allah subhanahu wata’ala berfirman dengan satu pertanyaan yang sampai saat ini kita masih kesusahan untuk mencari jawabannya. Apa pertanyaan itu? Pertanyaan itu adalah sebagaimana yang termaktub di dalam surah Nuh ayat ke tiga belas:

مَا لَكُمْ لا تَرْجُونَ لِلَّهِ وَقَارًا

Artinya: “Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?

Di dalam membesarkan kebesaran Allah maka kita harus beribadah kepada-Nya, di dalam menjaga kebesaran Allah maka kita harus mentaati segala yang diperintahkan-Nya, di dalam menjaga kebesaran Allah maka kita harus menjauhi segala yang dilarang dan tidak disukai-Nya, dan termasuk juga di dalam menjaga kebesaran Allah maka kita berdoa kepada-Nya.

Ma’asyiral muslimin jamaah shalat jum’at rahimani warahimakumullah, di dalam kehidupan kita tentu kita sering memiliki harapan-harapan dan keinginan-keinginan, kita sering menghadapi berbagai macam permasalahan yang harus diselesaikan, maka dalam rangka menjaga kebesaran Allah subhanahu wata’ala kita berdoa memohon kepada Allah untuk memenuhi harapan kita dan menyelesaikan permasalahan yang kita hadapi.

Seyogyanya seorang muslim ketika mendapatkan suatu masalah hendaknya mengadukannya, memohon dan berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala, baik doanya itu adalah doa ibadah ataupun doa mas’alah. Namun yang perlu kita perhatikan adalah ketika kita sudah berdoa dan memohon kepada Allah dengan harapan doa kita dikabulkan dan diijabahi Allah lalu kenyataan yang kita hadapi adalah doa kita tidak kunjung diijabahi oleh Allah subhanahu wata’ala, tidak kunjung dikabulkan oleh Allah subhanahu wata’ala maka jangan sampai kemudian kita mempunyai perasaan bahwa Allah tidak mengabulkan doa kita kemudian kita lari dari Allah, tidak mau lagi berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala. Lebih parahnya lagi (na’udzu billah) kita berprasangka buruk kepada Allah hanya gara-gara doa yang kita panjatkan kepada Allah tidak kunjung diijabah oleh Allah subhanahu wata’ala.

Imam Ibnul Jauzi rahimahullah menyebutkan dalam kitabnya Shaidul Khatir bahwa ketika seorang muslim berdoa kepada Allah namun doanya tak kunjung diijabahi atau dikabulkan oleh Allah subhanahu wata’ala maka ketahuilah itu merupakan bagian dari ujian yang memerlukan kesabaran atau memerlukan obat seperti orang sakit yang membutuhkan obat. Beliau juga melanjutkan selain bersabar ketika doa yang dipanjatkan tidak kunjung diijabah ia harus segera melakukan muhasabah, mengevaluasi dirinya sendiri, ada apa dengan dirinya?, apa yang sudah dilakukannya? sehingga doa yang dipanjatkan tidak kunjung diijabahi oleh Allah subhanahu wata’ala.

Beliau juga menyebutkan ada enam hal yang harus diperhatikan agar doa segera diijabah atau dikabulkan oleh Allah subhanahu wata’ala :

Pertama: Harus tahu dan kenal bahwa Allah adalah Al Malik  yang maha memiliki segala sesuatu, segala yang ada di alam semesta ini adalah milik Allah subhanahu wata’ala , Allah berkehendak terhadap apa yang dimiliki-Nya, tidak ada satu pun dari mahluknya yang bisa menuntut apa yang menjadi milik Allah subhanahu wata’ala . Allah memiliki kehendak untuk memberi kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan Allah juga memiliki kehendak untuk mencabut pemberian-Nya dari siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dengan tidak segeranya doa kita dikabulkan oleh Allah subhanahu wata’ala bisa jadi dengan hikmah dan rahasia yang Allah miliki maka Allah ingin menahan terkabulkannya doa kita demi kebaikan kita sendiri.

Kedua: Sesungguhnya Allah mempunyai hikmah yang terkadang kita tidak mampu untuk mengetahui dan mencernanya, dan ada di antara hikmah Allah yang diberikan kepada kita yang tidak bisa kita ketahui, tidak bisa kita rasakan dan lihat langsung sekarang, hikmah itu adalah sirrullah rahasia Allah. Kadang kita berdoa kepada Allah meminta suatu kebaikan tapi Allah memiliki kehendak lain yang lebih baik untuk kita, Allah lebih tahu yang terbaik untuk kita daripada diri kita sendiri. Ketika kita ingin bahagia dengan sesuatu yang kita minta kepada Allah tapi tidak diijabah oleh Allah, ketahuilah bahwa bisa jadi Allah ingin membahagiakan kita dengan sesuatu yang lain yang lebih baik untuk kita dan lebih membahagiakan kita.

Beliau melanjutkan tentang hikmah Allah ini dengan mengatakan; kadang kala hikmah itu disembunyikan seperti yang dilakukan oleh seorang dokter, dokter tahu bahwa sakit yang kita derita bisa diobati dengan resep obat yang rasanya pahit, kita tidak suka obat yang rasanya pahit tersebut padahal dengan perantara obat itulah sakit kita bisa disembuhkan. Begitu pula dengan keadaan yang mungkin kita alami, kita merasa keadaan kita sedang tidak baik-baik saja, sedang tidak enak, keadaan kita sedang pahit, tapi Allah lebih tahu keadaan kita yang sebenarnya, bisa jadi keadaan kita yang kita anggap sedang tidak baik ini bisa mendatangkan kebaikan bagi kita dan kita tidak tahu ada hikmah Allah  yang diberikan kepada kita.

Ketiga: Bisa jadi apa yang kita minta kepada Allah agar segera Allah kabulkan itu justru akan memberikan madhorot kepada kita, dan ditundanya ijabah doa kita oleh Allah adalah agar kita mendapatkan maslahat yang lain yang lebih baik untuk kita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لا يزال العبد بخير ما لم يستعجل

Artinya: “Seorang hamba senantiasa dalam kebaikan selama ia tidak tergesa-gesa

يقول : قد دعوت ربي فلم يستجب لي

Artinya: “Ia berkata: Aku telah berdoa kepada Rabku tapi Ia tidak mengabulkannya untukku

Di antara contoh orang yang terburu-buru adalah orang yang mengatakan: “Aku telah berdoa kepada Allah tapi Allah tidak mengabulkannya untukku.”

Ma’asyiral muslimin jamaah shalat jum’at rahimani warahimakumullah

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم أقول قولي هذا واستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

KHUTBAH KEDUA

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهدى الله فلا مضل له ومن يضلله فلا هادي له

أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله لا نبي ولا رسول بعده، أما بعد

Ma’asyiral muslimin sidang jamaah shalat jum’at rahimani warahimakumullah

Yang keempat yang disebutkan oleh Ibnul Jauzi dalam kitabnya Shaidul Khatir : Tidak segera dikabulkannya doa bisa jadi karena di dalam diri kita ada pencegah terkabulkannya doa, mungkin yang kita makan mengandung syubhat, yang kita pakai mengandung sesuatu yang haram sehingga doa kita tidak kunjung diijabah oleh Allah subhanahu wata’ala. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melihat ada seorang laki-laki yang mengangkat menengadahkan tangannya ke langit berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala dengan sekeras-kerasnya, tapi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda “makanannya haram, minumannya haram dan pakaian yang dikenakannya haram, bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan.”

Di dalam kitab Shaidul Khatir Ibnul Jauzi mengangkat suatu kisah, yaitu kisah Imam Ibrahim Al Khowas yang mendengar bahwa di suatu daerah terdapat kemaksiatan yang dilakukan sehingga beliau berniat melakukan inkarul munkar di sana, di tengah perjalanan menuju daerah tersebut beliau bertemu seekor anjing, setiap kali mendekat maka anjing itu langsung menyerang beliau, semakin beliau mendekat anjing itu pun semakin menyerangnya, sehingga Imam Ibrahim Al Khowas pergi ke masjid lalu melakukan shalat dilanjutkan dengan banyak beristighfar dan bertaubat kepada Allah subhanahu wata’ala, setelah itu beliau kembali melanjutkan perjalanannya tanpa diserang lagi oleh anjing tersebut.

Dari kisah ini dapat kita ambil pelajaran bahwa ketika doa atau usaha kita seakan terhalang tidak bisa terwujud, bisa jadi ada sesuatu di dalam diri kita yang harus kita bersihkan terlebih dahulu, ada sesuatu yang mungkin perlu kita istighfari, ada sesuatu yang mungkin perlu kita taubat terlebih dahulu. Ini seharusnya menjadi perhatian kita semua ketika mungkin doa kita tidak segera diijabah oleh Allah subhanahu wata’ala.

Yang kelima, Jika doa kita tidak kunjung diijabahi oleh Allah subhanahu wata’ala maka lihatlah pada diri kita dengan substansi masalah yang ada pada hati kita. Bisa jadi ketika kita berdoa mengharap sesuatu kebaikan kepada Allah namun ada bintik-bintik hitam dalam hati kita sehingga bisa jadi akan menimbulkan sesuatu yang haram. Meskipun kita berdoa “Ya Allah, berikan padaku uang yang banyak agar aku bisa bersedekah, membangun masjid dan berinfak untuk pesantren” namun ketika ada bintik dalam hati kita sehingga jika Allah mengabulkan doa kita bukannya kebaikan yang kita niatkan di awal yang timbul tapi justru belok menjadi perbuatan buruk dan melampaui batas. Sebagaimana yang Allah firmankan di dalam Al Quran:

وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا

Artinya: “Dan jika Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas..” (QS. As Syuro: 27)

Yang terakhir dari salah satu sebab doa kita tidak kunjung dikabulkan oleh Allah subhanahu wata’ala adalah jika doa kita segera dikabulkan oleh Allah bisa membuat kita malah meninggalkan Allah subhanahu wata’ala, kita malah lupa kepada Allah, malah tidak lagi berdoa kepada Allah. Jadi dengan tidak segeranya Allah mengabulkan doa kita bukan berarti Allah melupakan kita tapi justru Allah menyayangi kita, Allah ingin kita dekat kepada-Nya, selalu bermunajat dan berdoa kepada-Nya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda yang artinya: “Tidaklah seorang mukmin yang berdoa kepada Allah sedangkan dirinya meninggalkan perbuatan dosa dan senantiasa menjaga tali silaturahmi maka ia akan diberikan salah satu dari tiga hal; pertama diberikan apa yang ia doa dan harapkan, kedua akan Allah ganti dengan yang lain berupa dipalingkan oleh Allah dari takdir buruk, ketiga doanya Allah simpan dan akan Allah bayarkan tunai nanti di akhirat.

Ma’asyiral muslimin  jamaah shalat jum’at rahimani warahimakumullah, inilah nasehat yang diberikan kepada kita oleh Imam Ibnul Jauzi yang beliau tuliskan dalam kitabnya “Shaidul Khatir” agar kita senantiasa berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala, entah doa itu segera diijabah oleh Allah, diganti dengan yang lebih baik, atau pun ditahan untuk nanti diberian ketika di akhirat. Jadi jangan sampai kita berhenti berdoa, jangan meninggalkan berdoa dan memohon kepada Allah subhanahu wata’ala baik doa untuk kebaikan di dunia maupun untuk kebaikan di akhirat.

Ma’asyiral muslimin jamaah shalat jum’at rahimani warahimakumullah , marilah kita tutup khubah ini dengan berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala

اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات

اللهم اقسم لنا من خشيتك ما تحول به بيننا وبين معصيتك ومن طاعتك ما تبلغنا به جنتك ومن اليقين ما تهون عليه مصائب الدنيا، اللهم متعنا بأسماعنا وأبصارنا وقواتنا أبدا ما أحييتنا يا أرحم الراحمين

اللهم لا تدع لنا في مقامنا هذا ذنبا إلا غفرته ولا هما إلا فرجته ولا مريضا إلا شفيته ولا دينا إلا قضيته ولا حاجة من حوائج الدنيا والآخرة إلا قضيته يا أرحم الراحمين

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين

 

Khatib : Mu’tashim lidinillah

Editor : Adib

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *