Empat Pokok Kandungan Islam

5 minutes reading
Thursday, 13 Jun 2024 23:04 0 957 admin

 

KHUTBAH PERTAMA

إن الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِالله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ الله فَلا مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلا هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لا إِلهَ إِلا الله وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا الله حَقّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوْتُنّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا الله وَقُوْلُوْا قَوْلا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأمورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالة, وَكُلُّ ضَلالة فِي النَّارِ

Jama’ah jum’ah rahimakumullah, Pertama marilah kita panjatkan rasa syukur kita ke hadirat Allah subhanahu wata’ala yang telah memberikan nikmatNya kepada kita baik nikmat keimanan, kesehatan dan nikmat lainnya yang begitu banyaknya sehingga kita tidak akan mampu untuk menghitungya. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَإِن تَعُدُّوا۟ نِعْمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (An Nahl 16:18)

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita, Uswah hasanah kita yaitu Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, kepada keluarganya, para sahabatnya dan umatnya yang senantiasa berpegang teguh pada Al Quran dan Sunnahnya.

Jamaah shalat jum’ah rahimakumullah, tidak lupa kami sebagai khatib selalu berwasiat kepada seluruh jama’ah untuk senantiasa meningkatkan takwa kita kepada Allah subhanahu wata’ala, dengan takwa yang sebenar-benarnya, takwa yang menjauhkan kita dari kemusyrikan dan kemaksiatan.

Takwa yang sebenar-benarnya artinya adalah kita selalu berusaha menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Dengan takwa kepada Allah subhanahu wata’ala kita akan bahagia hidup di dunia dan di akhirat.

Jama’ah shalat jumat rahimakumullah, ada empat pokok kandungan Islam; yang pertama adalah “Tauhid”. Tanda-tanda kekuasaan dan keagungan Allah tidak hanya ada di langit dan bumi saja tapi juga ada dalam diri manusia itu sendiri. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala:

وَفِى ٱلْأَرْضِ ءَايَٰتٌ لِّلْمُوقِنِينَ وَفِىٓ أَنفُسِكُمْ أَفَلَا تُبْصِرُونَ

“Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin. (20) dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? (Adz Dzaariyaat 51:21)

Jama’ah jum’ah rahimakumullah, apabila kita telah beriman bahwa tidak ada tuhan yang berhak diibadahi kecuali Allah maka kita juga harus beriman pada malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, Hari Akhir, dan terhadap Qadha’ dan Qodar-Nya.

Selain itu kita juga harus waspada jangan sampai melakukan hal-hal yang menjurus pada kesyirikan karena Allah tidak mengampuni dosa kesyirikan. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (An Nisa 4:48)

Jama’ah shalat Jumat rahimakumullah, Pokok yang kedua adalah “Ibadah”. Di dalam kitab Minhajus Shalihin disebutkan bahwa Ibadah adalah:

طاعة الله فيما أمر فيه وما نهي عنه

Ibadah adalah ketaatan kepada Allah ta’ala dalam setiap hal yang diperintahkan dan hal yang dilarang.

Maka segala bentuk kebajikan seperti Amar makruf nahi munkar, sedekah, tersenyum, menolong orang, dan semisalnya adalah termasuk segala jenis kebajikan. Apalagi memang Allah menciptakan manusia adalah agar beribadah kepada-Nya. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Adz Dzaariyaat 51:56)

Jama’ah shalat Jum’at yang berbahagia, agar ibadah yang kita lakukan tidak sia-sia maka jangan lakukan hal-hal yang menjurus pada kesyirikan, jalankan ibadah sesuai ketentuan dan ajaran dari Allah dan Rasul-Nya. Ini sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala:

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (Al Bayyinah 98:5)

Jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah, pokok yang ketiga adalah “Akhlak”. Menumbuhkan akhlak yang baik itu memang tidak mudah butuh perjuangan, pendidikan dan pembiasaan sejak masih belia.

Berakhlak baik terhadap sesama manusia tidaklah mudah, tidak ada jalan lain kecuali meneladani akhlak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam kehidupan sehari-harinya. Sebab Beliau diutus oleh Allah subhanahu wata’ala untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala:

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِى رَسُولِ ٱللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُوا۟ ٱللَّهَ وَٱلْيَوْمَ ٱلْءَاخِرَ وَذَكَرَ ٱللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Al Ahzab 33:21)

Di dalam ayat yang lain Allah subhanahu wata’ala juga berfirman:

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Al Qalam 68:4)

Berbudi pekerti atau berakhlak yang mulia tentu kaitannya dalam hubungan kepada Allah, sesama manusia dan alam sekitarnya. Ini juga sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala:

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ ٱلذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوٓا۟ إِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ ٱللَّهِ وَحَبْلٍ مِّنَ ٱلنَّاسِ

“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia.” (Ali Imran 3:112)

Jama’ah shalat jum’at rahimakumullah, bergaullah dengan sesama manusia dengan menggunakan akhlak yang baik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وخالق الناس بخلق حسن

“Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik” (HR. Al Bukhari)

Akhlak yang baik adalah segala yang mencakup perbuatan yang baik pada orang lain dan menghindari tindakan yang menyakiti orang lain. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

خيركم أحسنكم أخلاقا

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya”

Terkait dengan akhlak yang baik terhadap alam sekitar adalah sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala:

أَلَمْ تَرَ أَنَّ ٱللَّهَ أَنزَلَ مِنَ ٱلسَّمَآءِ مَآءً فَتُصْبِحُ ٱلْأَرْضُ مُخْضَرَّةً ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ

“Apakah kamu tiada melihat, bahwasanya Allah menurunkan air dari langit, lalu jadilah bumi itu hijau? Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (Al Hajj 22:63)

Jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah, pokok yang keempat adalah “Undang-Undang”, agama Islam sudah memiliki aturan atau undang-undang yang menyeluruh dalam seluruh aspek kehidupan manusia, mulai dari yang terkecil hingga terbesar, mulai dari yang gampang hingga yang susah. Semua itu ada dalam kitab-Nya (Al Quran) dan sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَأَنِ ٱحْكُم بَيْنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ

“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka” (Al Ma’idah 5:49)

بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم

KHUTBAH KEDUA

.الحمد لله حمدا كثيرا كما أمر وَأَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا الله وَحْدَهُ لا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اللهم صل وسلم عَلَى نبينا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجمعين. أَمَّا بَعْدُ؛

عباد الله أوصيكم و نفسي بتقوى الله فقد فاز المتقون

Ma’asyiral muslimin jama’ah jum’ah rahimakumullah, pada khutbah kedua ini kembali kami berwasiat kepada diri kami khususnya dan jama’ah semuanya umumnya untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala, dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya karena takwa itulah bekal terbaik bagi kita untuk menghadap Allah subhanahu wata’ala.

Demikianlah khutbah yang kami sampaikan, semoga memberikan manfaat untuk kita semua. Akhirnya marilah kita tutup khutbah siang ini dengan berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala:

إِنَّ الله وَمَلائكته يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ الله تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ الله أَجْمَعِيْنَ

ربنا اغفر لنا ولوالدينا كما ربيانا صغارا

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأحياء مِنْهُمْ وَاْلأموات

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

اللهم إياك نعبد ولك نصلى ونسجد وإليك نسعى ونحفد نرجو رحمتك ونخشى عذابك إن عذابك بالكافرين ملحق

اللهم إنا نستعينك ونستغفرك ونثنى عليك الخير كله ولا نكفرك ونؤمن بك ونخضع لك ونخلع من يكفرك

اللهم أنجح إخواننا المستضعفين المظلومين في فلسطين وفي غزة

اللهم انصر إخواننا المجاهدين في فلسطين وفي غزة

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلام عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Khotib: Ustadz Mundlori

Editor: Adib R

 

 

 

 

 

 

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *