Kedholiman di Bulan Haram

5 minutes reading
Thursday, 8 Jun 2023 21:05 0 1047 admin

 

KHUTBAH PERTAMA

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهدى الله فلا مضل له ومن يضلله فلا هادي له

أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله

اللهم صل وسلم على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه ومن تبعه بإحسان إلى يوم الدين

فيا أيها الحاضرون أوصيكم ونفسي أولا بتقوى الله فقد فاز المتقون

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا  يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَٰلَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

فإن أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم وشر الأمور محدثتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة وكل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, pada kesempatan ini sebagaimana dalam muqoddimah tadi kami pesankan marilah kita meningkatkan takwa kita kepada Allah subhanahu wata’ala, kita tingkatkan dengan menjalankan segala yang diperintahkan-Nya dan kita jauhi segala yang menjadi larangan-Nya. Selain itu juga dengan menjauhi hal-hal yang tidak ada manfaatnya, juga hal-hal yang dimakruhkan oleh Allah subhanahu wata’ala. Dengan takwa itulah kita berbekal, bekal untuk kebahagiaan kita di kehidupan dunia ini dan kehidupan abadi di akhirat.

Tidak lupa marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah subhanahu wata’ala atas limpahan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Limpahan nikmat kesehatan, kesempatan, limpahan ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu lainnya, juga nikmat yang banyak sekali yang Allah sediakan untuk kita secara gratis tanpa pungutan biaya. Semoga Allah subhanahu wata’ala menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh pengikutnya yang senantiasa istiqomah dalam menjalankan ajarannya.

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, hari ini kita berada pada bulan Dzulqaidah, sebagian orang hanya menilai bulan ini dengan bulan yang sepi tidak ada walimahan, padahal bulan Dzulqaidah adalah bulan pertama dari empat bulan haram (bulan-bulan yang Allah muliakan selain Ramadhan) yaitu bulan Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab.

Pada bulan-bulan haram ini Allah istimewakan dengan penekanan terhadap menjalankan perintah-perintah dan menjauhi larangan-laranganNya, bahkan melaksanakan amalan sunnah saja yang dilakukan pada bulan-bulan haram pahalanya lebih besar dibanding jika dilakukan pada bulan selainnya begitu pula melanggar larangan Allah dosanya lebih besar dibanding jika dilakukan pada bulan selainnya.

Umat-umat agama samawi terdahulu juga sudah mengenal bulan-bulan haram, mereka tahu bahwa perbuatan dholim sangat dilarang dilakukan pada bulan-bulan haram ini, baik dholim kepada diri sendiri maupun dholim kepada sesama, dilarang berperang, dilarang saling membunuh, dan larangan-larangan Allah yang lain.

Ma’asyiral muslimin jama’ah jum’ah rahimakumullah, pada bulan ini kita sangat dilarang berbuat dholim, terutama dholim kepada Allah berupa perbuatan menyekutukanNya, berbuat syirik kepadaNya. Celakanya pada bulan ini masih ada kaum muslimin yang melakukan perbuatan syirik menyekutukan Allah subhanahu wata’ala. Diantaranya bersedekah untuk selain Allah ta’ala, padahal menyekutukan Allah pada bulan-bulan haram dosanya lebih besar dari bulan-bulan selainnya.

Lawan dari syirik adalah tauhid, mentauhidkan Allah adalah kewajiban utama yang harus dilakukan oleh seluruh kaum muslimin, sebaliknya menyekutukan Allah adalah larangan prioritas yang harus dijauhi oleh setiap kaum muslimin. Kita tahu bahwa para Rasul utusan Allah diutus oleh Allah ke muka bumi ini dengan tugas utama yaitu mengajak seluruh manusia mentauhidkan Allah dan menjauhi dari menyekutukanNya. Sebagaimana firman Allah ta’ala:

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُوا۟ ٱلطَّٰغُوتَ

“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”,… ” (QS. An Nahl :36)

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa tugas utama para Rasul adalah menyeru semua manusia agar hanya menyembah Allah ta’ala dan menjauhi dari menyembah taghut (segala yang disembah selain Allah), inilah misi para Rasul yang berarti merupakan perkara yang paling penting, maka kita sebagai orang yang hidup di akhir zaman ini di mana Rasul sudah tidak ada memiliki tugas melanjutkan misi para Rasul, terutama para alim ulama’, da’i dan para orang tua.

Orang tua berkewajiban mendidik anaknya agar tidak terjerumus dalam kesyirikan, karena Allah subhanahu wata’ala berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” (QS. At Tahrim :6)

Dengan menjauhi syirik insyaAllah kita akan terjaga dari neraka karena nanti di akhirat Allah dengan rahmatNya akan mengampuni seluruh dosa kecuali satu yaitu dosa syirik. Maka menjadi kewajiban orang tua untuk mendidik anak-anaknya agar tidak menyekutukan Allah subhanahu wata’ala, maka perlu kita perhatikan amalan anak-anak kita, pergaulannya dengan siapa, dan pendidikan agamanya.

Ma’asyiral muslimin jama’ah jum’ah rahimakumullah, dosa syirik sungguh sangat besar sehingga Allah tidak mau mengampuninya, berbeda dengan dosa selainnya seperti mencuri, berjudi, dan dosa lainnya Allah dengan rahmatNya tetap akan mengampuninya. Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda dalam sebuah hadits qudsy:

«يَا ابْنَ آَدَمَ؛ إِنَّكَ مَا دَعَوتَنِي وَرَجَوتَنِي غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ مِنْكَ وَلَا أُبَالِي، يَا ابْنَ آَدَمَ لَو بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ استَغْفَرْتَنِي غَفَرْتُ لَكَ، يَا ابْنَ آَدَمَ إِنَّكَ لَو أَتَيتَنِي بِقُرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لقِيتَنِي لَا تُشْرِك بِي شَيئًا لأَتَيتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً»

“Wahai anak Adam, selagi engkau meminta dan berharap kepada-Ku, maka Aku akan mengampuni dosamu dan Aku tidak pedulikan lagi. Wahai anak Adam, walaupun dosamu sampai setinggi langit, bila engkau mohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku memberi ampun kepadamu. Wahai anak Adam, jika engkau menemui Aku dengan membawa dosa sebanyak isi bumi, tetapi engkau tiada menyekutukan sesuatu dengan Aku, niscaya Aku datang kepadamu dengan (memberi) ampunan sepenuh bumi pula” (HR. At Tirmidzi)

بارك الله لي ولكم في القرآن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وقل رب ارحم وأنت خير الراحمين

 

KHUTBAH KEDUA

الحمد لله رب العالمين وبه نستعين على أمور الدنيا والدين والصلاة والسلام على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه أجمعين

أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله

أيها الناس اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, dalam khutbah yang kedua ini kembali kami tekankan agar kita benar-benar menjaga keluarga kita, orang-orang dekat kita agar menjauhi perbuatan menyekutukan Allah. Syirik adalah sebuah kedholiman, bahkan tingkat tertinggi karena kedholimnya kepada Allah subhanahu wata’ala, seharusnya ibadah itu hanya ditujukan kepada Allah tetapi malah ditujukan kepada selainNya.

Jangankan jelas-jelas ditujukan kepada selain Allah, ibadah yang ditujukan kepada Allah namun juga kepada selainNya saja tidak mendapatkan pahala sebagaimana perbuatan riya’, seperti seorang yang melakukan ibadah shalat di depan orang banyak dengan khusyuk, gerakannya sempurna, temponya lama, namun dia melakukannya disamping untuk Allah juga agar dilihat oleh orang banyak bahwa shalatnya bagus, khusuk, lama dan seterusnya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إن أخوف ما أخاف عليكم الشرك الأصغر يعنى الرياء

“Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil, yaitu riya'”

Ma’asyiral muslimin jama’ah jum’ah rahimakumullah, marilah kita akhiri khutbah jum’at hari ini dengan berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala.

بسم الله الرحمن الرحيم

اللهم صل على نبينا محمد وعلى آل محمد كما صليت على ابراهيم وعلى آل ابراهيم إنك حميد مجيد وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على ابراهيم وعلى آل ابراهيم إنك حميد مجيد

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات

رَبَّنَآ ءَاتِنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّاب

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِين

اللهم انصر من نصر الدين واخذل من خذل الإسلام والمسلمين

رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِين

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

وسبحان الله رب العزة عما يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين أقم الصلاة

 

 

Khatib: Ust. Hasyim Asy’ari

Perangkum: Adib

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *