Keutamaan Al Qur’an

6 minutes reading
Thursday, 12 Oct 2023 10:03 0 1192 admin

KHUTBAH PERTAMA

إِنَّ الحَمدَ للهِ نَحمَدُهُ وَنَستَعِينُهُ وَنَستَغفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِن شُرُورِ أَنفُسِنَا وَمِن سَيِّئَاتِ أَعمَالِنَا مَن يَهدِى اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَن يُضلِلهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ
أَشهَدُ أَن لَا إِلهَ إِلّا الله وَحدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبدُهُ وَرَسُولُهُ لَا نَبِيَّ وَلَا رَسُولَ بَعدَهُ
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اللّهُمَّ بَارِك عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوصِيكُم وَنَفسِي بِتَقوَى اللهِ فَقَد فَازَ المُتَّقُون
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَٰلَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
فَإِنَّ أَصدَقَ الحَدِيثِ كِتَابَ اللهِ وَخَيرَ الهَديِ هَديُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَشَرَّ الأُمُورِ مُحدَثَتُهَا وَكُلَّ مُحدَثَةٍ بِدعَةٌ وَكُلَّ بِدعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّارِ

Jama’ah jum’ah rahimakumullah, pertama marilah kita panjatkan puji syukur kita ke hadirat Allah subhanahu wata’ala yang telah memberikan kepada kita nikmat-nikmat-Nya berupa nikmat iman, islam, kesehatan, kesempatan dan lain-lain. Marilah kita ucapkan Alhamdulillah atas nikmat-nikmat tersebut.
Yang kedua shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada nabi junjungan kita, uswah hasanah kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan juga umatnya yang senantiasa menjalankan ajarannya hingga hari akhir nanti.
Jama’ah jum’ah rahimakumullah, marilah kita tingkatkan takwa kita kepada Allah Ta’ala dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Takwa adalah bekal terbaik bagi kita karena takwa adalah kunci kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ ۚ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

“Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal.” (Al Baqarah 2:197)
Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, InsyaAllah siang hari ini akan kami sampaikan tentang keutamaan-keutamaan Al Quran, besar harapan dengan ini bisa membuat kita menjadi termotivasi, teringatkan kembali untuk memuliakan Al Quran, untuk tidak menganggap remeh Al Quran, dan melazimi berinteraksi dengan Al Quran.
Di antara keutamaan-keutamaannya adalah sebagai berikut:
Pertama: Orang yang mempelajari dan mengajarkan Al Quran adalah muslim terbaik.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

عَنْ عُثْمَانَ – رضى الله عنه- عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ «خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ» رواه البخاري

Artinya: “Ustman bin Affan radhiyallahu ‘anhu berkata: “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al Quran dan mengajarkannya.” (Hadits riwayat Al Bukhari)
Dari hadits ini kita bisa mengambil pelajaran bahwa tidak ada suatu amalan, perbuatan, pembelajaran dan pengajaran yang lebih baik dari mempelajari Al Quran dan mengajarkan Al Quran.
Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, mempelajari dan mengajarkan Al Quran tidak mesti harus sebagai guru, kyai, ustadz dan da’i. Setiap orang yang beriman harus melakukan amalan ini, kita bisa lakukan dengan membaca Al Quran dan terjemahannya, membaca Tafsir Al Quran, mengikuti kajian Al Quran dan semisalnya.
Kedua: Boleh hasad terhadap Ahlul Quran dalam ke-ahlul quran-annya.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

لا حَسَدَ إِلا فِى اثْنَتَيْنِ رَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ مَالا فَسُلِّطَ عَلَى هَلَكَتِهِ فِى الْحَقِّ ، وَرَجُلٌ آتَاهُ اللَّهُ الْحِكْمَةَ ، فَهْوَ يَقْضِى بِهَا وَيُعَلِّمُهَا

“Tidak boleh hasad (ghibtoh) kecuali pada dua orang, yaitu orang yang Allah anugerahkan padanya harta lalu ia infakkan pada jalan kebaikan dan orang yang Allah beri karunia ilmu (Al Qur’an dan As Sunnah), ia menunaikan dan mengajarkannya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Atau dalam hadits lain disebutkan

عَن ابنِ عُمَرَ رَضي اللٌهُ عَنهاَ قَالَ:قَالَ رَسُولُ اللٌهِ صَلٌي اللٌهُ عَلَيهِ وَ سَلٌم لآحَسَدَ ألآ فيِ اثنَتَينِ رَجُلُ اتَاهُ اللٌهُ القُرانَ فَهُو يَقُومُ بِه انَأءَ اللًيلِ وَانَأءَ النَهَارِ وَرَجُلُ اعطَاهُ مَالآ فَهُوَ يُنفق مِنهُ انَأءَ الٌلَيِل وَانَأءَ النٌهَارِ.(رواه البخارى ومسلم والترمذى والنسائى وأبن ماجه).

Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam Bersabda: “Tidak diperbolehkan hasad (iri hati) kecuali terhadap dua orang: Orang yang dikaruniai Allah (kemampuan membaca/menghafal Alquran). Lalu ia membacanya malam dan siang hari, dan orang yang dikaruniai harta oleh Allah, lalu ia menginfakannya pada malam dan siang hari.” (Hr. Bukhari, Tarmidzi, dan Nasa’i)
Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, hasad adalah perbuatan yang dilarang bahkan termasuk dosa besar. Namun ternyata ada pengecualian terhadap beberapa hal yang agung, di antaranya adalah terhadap Ahlul Quran sebagaimana dalam hadits tersebut. Bahkan kita diperingatkan untuk hasad atau ghibtah terhadap orang tersebut.
Ketiga: Allah akan memberikan rahmat kepada orang yang selalu membaca dan mempelajari Al Quran.
Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ

“Tidaklah suatu kaum berkumpul di satu rumah Allah, mereka membacakan kitabullah dan mempelajarinya, kecuali turun kepada mereka ketenangan, dan rahmat menyelimuti mereka, para malaikat mengelilingi mereka dan Allah memuji mereka di hadapan makhluk yang ada didekatnya. Barangsiapa yang kurang amalannya, maka nasabnya tidak mengangkatnya.” (HR. Abu Daud)
Inilah yang Allah subhanahu wata’ala janjikan kepada orang yang dekat dengan Al Quran, Allah akan memberikan ketenangan atau sakinah, dan ini tidak pandang siapapun baik orang miskin, kaya, fakir, dhuafa, tua, muda, sehat dan sakit jika ia selalu membaca Al Quran dan saling mempelajarinya mala Allah akan memberikan sakinah atau ketenangan pada mereka.
Di samping sakinah Allah juga akan memberikan rahmat atau kasih sayangnya kepada orang yang selalu dekat dengan Al Quran, lalu Allah menurunkan malaikat yang akan mengelilinginya, mendoakan dan menjaganya.
Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, selain Allah memberikan berbagai keutamaan bagi Ahlul Quran, Allah juga memberikan ancaman kepada siapa yang melalaikan Al Quran. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

وما من رجل تعلم القرآن ثم نسيه إلا لقي الله يوم القيامة أجدم

“Dan tidaklah dari seseorang yang mempelajari Al Quran kemudian melupakannya kecuali ia akan bertemu Allah pada hari kiamat dalam keadaan berpenyakit kusta”
Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, kami sampaikan kembali bahwa kita sebagai seorang mukmin yang telah Allah anugerahi kemampuan untuk dapat membaca Al Quran, jangan sampai kita meninggalkan Al Quran, melalaikan Al Quran, dan melupakan Al Quran.
Baik melupakan dari memikirkannya, tidak mempelajarinya, tidak menelaah kandungannya dan melupakan dari membacanya. Semua itu termasuk bentuk melupakan Al Quran dan Allah Akan memberikan hukuman sebagaimana hadits yang telah Rasulullah shallallahu alaihi wasallam sampaikan tersebut.
Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

عُرِضَتْ عَلَيَّ أُجُورُ أُمَّتِي حَتَّى القَذَاةُ يُخرِجُها الرَّجُل من المسجد، وعُرِضَت عَليَّ ذنوب أُمَّتي، فلم أرَ ذنبًا أَعظَمَ مِنْ سُورَة مِنَ القرآن، أو آية أوتِيها رَجُلٌ، ثم نَسِيَها

“Telah diperlihatkan kepadaku pahala-pahala umatku sampai kotoran yang dikeluarkan oleh seseorang dari masjid. Dan diperlihatkan kepadaku dosa-dosa umatku, tidak ada dosa paling besar yang aku lihat daripada satu surah atau ayat dari Al-Qur`ān yang dihafal oleh seseorang lalu dia melupakannya.” (HR. Abu Dawud. -Hadits Dhoif)
Banyak dan sedikitnya kebaikan yang ada di dalam rumah manusia di dunia ini ukurannya adalah tilawah Al Quran. Ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Anas radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

أَنَّ الْبَيْتَ الَّذِيْ يُقْرَأُ فِيْهِ الْقُرْأَنُ يَكْثُرُ خَيْرُهُ وَالْبَيْتُ الَّذِيْ لَا يُقْرَأُ فِيْهِ الْقُرْأَنُ يَقِلُّ خَيْرُه

“Sesungguhnya rumah yang dibacakan Al Quran di dalamnya maka akan bertambah kebaikannya sementara rumah yang tidak dibacakan Al Quran di dalamnya akan berkurang kebaikannya.”
Sungguh istimewa sekali Al Quran yang menjadi tolak ukur kebaikan dalam rumah seseorang, jika banyak dibaca maka semakin banyak kebaikan yang ada pada rumah tersebut, namun jika sedikit dibaca maka akan sedikit pula kebaikan yang ada di rumah tersebut.
Meskipun rumah itu dipenuhi dengan harta yang melimpah namun jika tidak dibacakan Al Quran maka tidak ada kebaikan di dalamnya. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam juga bersabda:

اَلْقُرْآنُ غِنًى لَا فَقْرَ بَعْدَهُ، وَلَا غِنًى دُوْنَهُ

“Al Quran adalah kekayaan. Tidak ada kefakiran setelah (membaca)nya dan tidak ada kekayaan tanpanya”. (HR.Thabrȃni)

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُم فِي القُرآنِ العَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُم بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكرِ الحَكِيمِ وَاستَغفِرُوا اللهَ لِي وَلَكُم وَلِسَائِرِ المُسلِمِينَ مِن كُلِّ ذَنبٍ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيمِ

 

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الحَمدَ للهِ نَحمَدُهُ وَنَستَعِينُهُ وَنَستَغفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِن شُرُورِ أَنفُسِنَا وَمِن سَيِّئَاتِ أَعمَالِنَا مَن يَهدِى اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَن يُضلِلهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ
أَشهَدُ أَن لَا إِلهَ إِلّا الله وَحدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبدُهُ وَرَسُولُهُ لَا نَبِيَّ وَلَا رَسُولَ بَعدَهُ
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
اللّهُمَّ بَارِك عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيد
فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوصِيكُم وَنَفسِي بِتَقوَى اللهِ فَقَد فَازَ المُتَّقُون
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُو ن

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَن قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ فِي لَيلَةٍ لَم يُكتَبْ مِنَ الغَافِلِينَ

“Barangsiapa membaca sepuluh ayat pada malam hari, maka dia tidak termasuk orang-orang yang lalai.” (HR.Hakim)
Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah, demikianlah khutbah yang dapat kami sampaikan mudahan memberi bermanfaat bagi kita semua, akhirnya marilah kita tutup khutbah ini dengan berdoa kepada Allah subhanahu wata’ala

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
و بَارِك عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيد
يا حي يا قيوم لا إله إلا أنت سبحانك إنا كنا من الظالمين
يا حي يا قيوم لا إله إلا أنت سبحانك إنا كنا من الظالمين
يا حي يا قيوم لا إله إلا أنت سبحانك إنا كنا من الظالمين
رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
اللَّهُـمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا مَرِيعاً نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ عَاجِلاً غَيْرَ آجِل
اللَّهُـمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا مَرِيعاً نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ عَاجِلاً غَيْرَ آجِلٍ
اللَّهُـمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيثًا مَرِيئًا مَرِيعاً نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ عَاجِلاً غَيْرَ آجِل

Ya Allah, berilah kami hujan yang merata, menyegarkan tubuh dan menyuburkan tanaman, bermanfaat, tidak membahayakan. Kami mohon hujan secepatnya, tidak ditunda-tunda
Ya Allah, berilah kami hujan yang merata, menyegarkan tubuh dan menyuburkan tanaman, bermanfaat, tidak membahayakan. Kami mohon hujan secepatnya, tidak ditunda-tunda
Ya Allah, berilah kami hujan yang merata, menyegarkan tubuh dan menyuburkan tanaman, bermanfaat, tidak membahayakan. Kami mohon hujan secepatnya, tidak ditunda-tunda

اللَّهُـمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اللَّهُمَّ أَغِثْنَا

Ya Allah berilah kami hujan. Ya Allah berilah kami hujan. Ya Allah berilah kami hujan

اَللَّهُمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ، وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ، وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ

“Ya Allah, Berilah hujan kepada hamba-hamba-Mu dan hewan ternak, berilah rahmat-Mu dengan merata, dan suburkan bumi-Mu yang tandus.”

اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات
رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
سُبْحَٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِينَ وَٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

 

Khatib: Ust. Asnaim
Editor: Adib R

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *