Puasa Enam Hari Di Bulan Syawal

4 minutes reading
Thursday, 11 May 2023 23:11 0 729 admin

 

KHUTBAH PERTAMA

الحَمدَ للهِ الحَمدَ للهِ الذي من علينا بإدراك شهر الصيام والقيام وتلاوة القرآن

أَشهَدُ أَن لَا إِلهَ إِلّا الله وَحدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبدُهُ وَرَسُولُهُ لَا نَبِيَّ وَلَا رَسُولَ بَعدَهُ

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اللّهُمَّ بَارِك عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

ٓأَيُّهَا ٱلنَّاسِ أُوصِيكُم وَنَفسِي بِتَقوَى اللهِ فَقَد فَازَ المُتَّقُون

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِۦ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَقُولُوا۟ قَوْلًا سَدِيدًا  يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَٰلَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

وَتَزَوَّدُوا۟ فَإِنَّ خَيْرَ ٱلزَّادِ ٱلتَّقْوَىٰ ۚ وَٱتَّقُونِ يَٰٓأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

فَإِنَّ أَصدَقَ الحَدِيثِ كِتَابَ اللهِ وَخَيرَ الهَديِ هَديُ مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم وَشَرَّ الأُمُورِ مُحدَثَتُهَا وَكُلَّ مُحدَثَةٍ بِدعَةٌ وَكُلَّ بِدعَةٍ ضَلَالَةٌ وَكُلَّ ضَلَالَةٍ فِي النَّار

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُم فِي القُرآنِ العَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُم بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكرِ الحَكِيمِ وَاستَغفِرُوا اللهَ لِي وَلَكُم وَلِسَائِرِ المُسلِمِينَ مِن كُلِّ ذَنبٍ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيمِ

 

Ma’asyiral muslimin sidang jama’ah jum’ah rahimakumullah, marilah kita senantiasa kita jaga ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala, sehingga takwa kita menjadi takwa yang sebenarnya yaitu dengan suka rela menjalankan perintah Allah subhanahu wata’ala dan dan Rasul-Nya serta menjauhi larangan Allah dan Rasul-Nya. Itulah buah dari perintah Allah yang telah kita lakukan di bulan Ramadhan, yaitu puasa.

Ma’asyiral muslimin sidang jama’ah jum’ah rahimakumullah, Ramadhan telah meninggalkan kita dengan berbagai kenangan, meninggalkan kita dengan berbagai pahala yang ada di dalamnya, maka beruntunglah orang yang mendapatkan banyak pahala dalam Ramadhan dan merugilah orang yang tidak mendapatkannya.

Ma’asyiral muslimin sidang jama’ah jum’ah rahimakumullah, dalam kesempatan khutbah kali ini kami akan sampaikan sedikit tentang keutamaan yang Allah berikan kepada kita melalui Rasul-Nya, yaitu keutamaan yang bisa kita dapatkan setelah Ramadhan meninggalkan kita.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan dalam haditsnya yang berbunyi:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya, “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim)

Hadits ini menjelaskan kepada kita bahwa ada berbagai keutamaan dan fadhilah bagi siapa yang terbiasa menjalani puasa Ramadhan dan ditambahi dengan puasa enam hari pada bulan Syawal.

Ma’asyiral muslimin sidang jama’ah jum’ah rahimakumullah, minimal ada lima faidah atau keutamaan yang bisa kita raih jika kita melaksanakan secara suka dan rela puasa Ramadhan dan puasa enam hari di bulan Ramadhan.

Berikut adalah lima keutamaan puasa sunnah Syawal:

  1. Melengkapi pahala puasa menjadi setahun penuh

Puasa sunnah enam hari di bulan Syawal bisa menjadi penyempurna pahala puasa Ramadhan sehingga pahalanya menjadi penuh, bahkan seperti pahala puasa selama setahun penuh. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya, “Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun.” (HR Muslim)

  1. Penyempurna puasa Ramadhan

Salah satu manfaat ibadah sunnah adalah sebagai penyempurna ibadah fardhu. Sebagaimana shalat sunnah rawatib (qabliyah dan ba’diyah) yang bisa menjadi penyempurna bagi shalat fardhu. Karena setiap muslim dalam menjalani shalat fardhu pasti ada kekurangannya dan untuk menggenapinya disyariatkanlah shalat sunnah rawatib tersebut.

Maka begitu pula dalam puasa, puasa di bulan Sya’ban menjadi puasa qabliyah Ramadhan dan puasa enam hari di bulan Syawal menjadi puasa bakdiyah Ramadhan. Yang faidahnya adalah menjadi penyempurna jika ada kekurangan-kekurangan atau kesalahan-kesalahan pada puasa Ramadhannya.

Ma’asyiral muslimin sidang jama’ah jum’ah rahimakumullah, kalau kita sadar bahwa ibadah fardhu kita belum sempurna, puasa Ramadhan kita belum sempurna maka semestinya kita mencari penambap agar ibadah kita, puasa kita menjadi sempurna.

  1. Tanda diterimanya puasa Ramadhan

Ma’asyiral muslimin sidang jama’ah jum’ah rahimakumullah, berpuasa enam hari di bulan Syawal adalah merupakan tanda diterimanya puasa Ramadhan. Kenapa bisa begitu? Karena kenapa puasa enam hari pada bulan Syawal menjadi indikasi diterimanya puasa Ramadhan sehingga titel takwa bisa diraih? Indikasinya adalah dengan mau melakukan ibadah berikutnya setelah bulan Ramadhan.

Ma’asyiral muslimin sidang jamaah jum’ah rahimakumullah, seorang salafus shalih pernah mengatakan:

إنما جزاء الإحسان الإحسان بعده

“Sesungguhnya pahala kebaikan yang dilakukan oleh seseorang (diterimanya amal seseorang) adalah ketika dia melakukan kebaikan setelahnya”

Salah satu ciri-ciri diterimanya amal ibadah adalah Allah memberikan taufiq berupa konsistensi melakukan ibadah yang lain setelah ibadah pertama selesai. Begitupun dalam puasa Ramadhan. Salah satu ciri-ciri diterimanya puasa Ramadhan adalah seseorang melakukan puasa sunnah Syawal setelahnya.

Begitu pula sebaliknya kalau ada orang setelah melakukan kebaikan justru malah melakukan keburukan, bisa jadi itu adalah tanda bahwa kebaikannya tidak diterima oleh Allah subhanahu wata’ala.

  1. Sebagai tanda syukur

Melaksanakan puasa sunnah Syawal merupakan bukti syukur seorang hamba karena selama bulan Ramadhan telah memperoleh anugerah dari Allah subhanahu wata’ala baik berupa ibadah-ibadah yang bisa dijalani di dalamnya ataupun ampunan yang dijanjikan bagi orang yang beribadah selama bulan Ramadhan. Rasulullah saw bersabda,

بارك الله لي ولكم في القران العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الآيات والذكر الحكيم وقل رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين

 

KHUTBAH KEDUA

 الحَمدَ للهِ حمدا كثيرا كما أمر أشهَدُ أَن لَا إِلهَ إِلّا الله وَحدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبدُهُ وَرَسُولُهُ لَا نَبِيَّ وَلَا رَسُولَ بَعدَهُ

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اللّهُمَّ بَارِك عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيد

فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوصِيكُم وَنَفسِي بِتَقوَى اللهِ فَقَد فَازَ المُتَّقُون

Ma’asyiral muslimin sidang jama’ah jum’ah rahimakumullah, tiada bekal yang akan dibawa oleh seorang hamba bertemu menghadap Allah subhanahu wata’ala kecuali adalah takwa

Ma’asyiral muslimin sidang jama’ah jum’ah rahimakumullah, keutamaan berikutnya adalah:

  1. Menjaga konsistensi ibadah

Kebaikan-kebaikan yang dilakukan oleh seorang hamba adalah dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala. Dengan berakhirnyaSm bulan Ramadhan tidak berarti ibadah-ibadah di dalamnya terputus. Umat Muslim dianjurkan untuk tetap menjaga konsistensi ibadah tersebut. Salah satunya adalah sebagaimana nasehat para salaf dengan berpuasa sunnah Syawal sebagai bukti konsistensi puasa yang sudah dilakukan selama Ramadhan.

Ma’asyiral muslimin sidang jama’ah jum’ah rahimakumullah, demikian khutbah yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat, semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba yang bersyukur. Akhirnya marilah kita tutup dengan berdoa kepada Allah :

 

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اللّهُمَّ بَارِك عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكتَ عَلَى اِبرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ اِبرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَشهَدُكَ  بِأَنَّكَ أَنتَ اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ الأَحَدُ الصَّمَدُ الذِي لَم يَلِد وَلَم يُولَد وَلَم يَكٌن لَهُ كُفُوًا أَحَد

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسأَلُكَ الهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسأَلُكَ حبك وحب من يحبك وحب عمل يقربنا إلى حبك

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

اللهم تقبل صيامنا وقيامنا وسجودنا وركوعنا

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ إِن نَّسِينَآ أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُۥ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِۦ ۖ وَٱعْفُ عَنَّا وَٱغْفِرْ لَنَا وَٱرْحَمْنَآ ۚ أَنتَ مَوْلَىٰنَا فَٱنصُرْنَا عَلَى ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

سُبْحَٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ  وَسَلَٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِينَ  وَٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين

 

Khatib: Ust. Muzaidi Lc

Editor: Adib R

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *