Keutamaan Al Qur’an

6 minutes reading
Thursday, 14 Apr 2022 13:45 0 548 admin

KHUTBAH PERTAMA

 

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ به من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهدى الله فلا مضل له ومن يضلله فلا هادي له

أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله

اللهم صل وسلم على نبينا وحبيبنا محمد وعلى آله وأصحابه وكل من نهج بمنهجه إلى يوم الدين، أما بعد

فيأيها المسلمون أوصيكم ونفسي بتقوى الله فقد فاز المتقون

يَأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا   يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أما بعد فإن أصدق الحديث كتاب الله خير الهدي هدي محمد صلى الله عليه وسلم وشر الأمور محدثاتها وكل محدثة بدعة وكل بدعة ضلالة.

 

Ma’asyiral muslimin sidang jamaah jum’ah rahimakumullah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan limpahan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga kita bisa sampai pada hari ini, hari yang sangat mulia, pada bulan yang sangat mulia, bulan di mana pintu surga dibuka selebar-lebarnya, pintu neraka ditutup serapat-rapatnya, setan-setan dibelenggu, pahala amal kebaikan dilipat gandakan sebanyak-banyaknya.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan ke hadirat Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, Nabi terakhir, Rasul terakhir, yang membawa syariat yang sempurna, menyampaikan wahyu dari Allah subhanahu wata’ala kepada seluruh manusia, membawa rahmat bagi semesta alam.

Kami selaku khatib berwasiat kepada diri kami pribadi khususnya dan kepada seluruh jamaah pada umumnya untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wata’ala, memperbanyak amalan-amalan yang diperintahkan oleh Allah subhanahu wata’ala dan Rasul-Nya, terlebih pahalanya akan dilipatgandakan sebanyak-banyaknya, juga dengan cara menjauhi segala larangan-larangan-Nya.

Ma’asyiral muslimin sidang jamaah jum’ah rahimakumullah, Al Quran adalah kitab Allah yang sempurna, kalam Allah subhanahu wata’ala yang disampaikan kepada Jibril lalu disampaikan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian disampaikan kepada kita semua. Beriman kepada Al Quran adalah sebuah kewajiban karena Al Quran adalah salah satu di antara kitab-kitab yang Allah turunkan kepada para Rasul-Nya, selain itu Al Quran juga sebagai penyempurna dan menghapus syariat-syariat yang ada pada kitab-kitab sebelumnya.

Ma’asyiral muslimin sidang jamaah jum’ah rahimakumullah, Kitab suci Al Quran memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah:

Pertama, Al Quran menjadi syafaat pada hari kiamat bagi orang yang membaca, meyakini dan mengamalkannya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إقرؤوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لأصحابه

Artinya: “Bacalah Al Quran, sebab Al Quran akan datang pada hari kiamat untuk memberikan syafaat (pertolongan) kepada orang-orang yang memilikinya (membaca, mengkaji, dan mengamalkannya).” (HR. Muslim)

Inilah keistimewaan dan keutamaan Al Quran, yaitu bagi siapa saja yang membacanya, meyakininya dan mengamalkannya maka Al Quran akan menjadi syafaat padanya pada hari kiamat

Kedua, orang yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya adalah manusia terbaik.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

خيركم من تعلم القرآن وعلمه

Artinya: “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Quran dan mengajarkannya” (HR. Al Bukhari)

Al Quran bukan suatu yang susah lagi untuk didapatkan dan dimiliki, namun yang masih menjadi kesusahan adalah kemampuan dan kemauan untuk membaca Al Quran. Banyak orang yang mampu menguasai berbagai macam disiplin ilmu, namun tidak sedikit pula yang buta huruf-huruf Al Quran, tidak sedikit yang menjadikan Al Quran hanya sebagai pelengkap rak buku yang ada di rumahnya.

Ma’asyiral muslimin jamaah jum’ah rahimakumullah, marilah kita kembali memperbanyak membaca Al Quran, mentadabburinya, mempelajari terjemahan dan tafsirnya. Membaca Al Quran banyak sekali keutamaanya, satu huruf saja kita baca maka kita akan mendapatkan sepuluh pahala, apalagi di bulan Ramadhan pahalanya akan dilipatgandakan sebanyak-banyaknya oleh Allah subhanahu wata’ala.

Ketiga, kepandaian dalam hal Al Quran serta mengamalkannya sepanjang hari adalah salah satu yang boleh untuk dihasadi

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لا حسد إلا في اثنتين : رجل آتاه الله القرآن فهو يقوم به آناء الليل وآناء النهار ورجل آتاه الله مالا فهو ينفقه آناء الليل وآناء النهار

Artinya: “Tidak diperbolehkan hasad kecuali pada dua hal: orang yang diberi kepandaian oleh Allah dalam hal Al Quran lalu ia mengamalkannya di waktu malam dan waktu siang, juga seorang yang dikaruniai oleh Alah harta lalu ia menginfakkannya di waktu malam dan siang hari.” (Muttafaqun ‘alaih)

Hasad adalah akhlak yang tercela yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, hasad sangat berbahaya karena dapat menghapus kebaikan-kebaikan yang telah kita lakukan sebagaimana api yang membakar habis kayu bakar.

Keempat, dengan Al Quran Allah mengangkat derajat kaum yang mengamalkannya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إن الله يرفع بهذا الكتاب أقواما ويضع به آخرين

Artinya: “Sesungguhnya Allah mengangkat derajat beberapa kaum dengan adanya kitab Al Quran ini (yakni orang yang beriman) serta menurunkan derajat kaum yang lain dengan sebab Al Quran itu pula (yakni karena mereka melalaikannya)” (HR.Muslim)

Selain itu Amirul Mukminin Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu juga pernah berkata:

نحن قوم أعزنا الله بالإسلام ، ومهما ابتغينا العزة بغيره أذلنا الله

            Artinya: “Kami adalah kaum yang Allah muliakan dengan Islam, maka kapan kami mengharap kemuliaan diluar Islam, Allah menghinakan kami.” (Tafsir At-Tabari: 13/478)

Ma’asyiral muslimin jamaah jum’at rahimakumullah, mengenai diangkat dan dimuliakannya derajat kaum yang mengamalkan Al Quran, ini terbukti bahwa generasi sahabat yang pernah hidup bersama dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah generasi terbaik sebagaimana yang disampaikan oleh beliau sendiri. Dan dalam hal ini Sayyid Qutub menyebutkan faktor-faktor yang menjadikan generasi sahabat menjadi generasi yang utama. Di antaranya adalah:

Yang pertama: mereka menjadikan kitab suci Al Quran sebagai rujukan utama dalam hidup mereka.

Para sahabat adalah merupakan “Al Quran yang berjalan”. Hal ini dikarenakan mereka senantiasa menjadikan Al Quran sebagai pedoman hidup mereka, jika Al Quran melarang mereka melakukan sesuatu maka mereka segera tunduk untuk meninggalkan apa yang dilarang tersebut. Dan jika Al Quran memerintahkan sesuatu kepada mereka maka mereka segera bergegas untuk menunaikanya. Selain itu mereka adalah manusia yang selalu mendampingi dan meneladani Rasulullah dalam kehidupan sehari-harinya.

Dalam sebuah hadits, Aisyah mengatakan perihal Rasulullah r

كان خلقه القران

Artinya: “Akhlak Rasulullah adalah Al Quran”. (HR. Imam An Nasa’i).

Yang kedua: mereka mempelajari Al Quran untuk menerima perintah dari Allah subhanahu wata’ala.

Para sahabat membaca Al Quran bukanlah untuk sekedar membacanya saja, bukan sekedar menambah pengetahuan dan menikmati keindahan sastra bahasanya, namun lebih dari itu semua. Mereka membaca Al Quran untuk menerima perintah dari Allah subhanahu wata’ala baik dalam urusan pribadi maupun urusan bersama.

Mereka diibaratkan sebagaimana prajurit ataupun pasukan yang berada di medan pertempuran, mereka menerima perintah untuk segera dilaksanakan setelah mendengarnya. Karena itu, mereka tidak minta untuk ditambah tugas sebelum dapat melaksanakannya.

Ibnu Katsir menceritakan di antara kondisi sebagian sahabat, di antaranya adalah Abdullah Ibnu Mas’ud, beliau berkata: “Jika seseorang di antara kami (para sahabat) mempelajari (menghafal) sepuluh ayat Al Quran, kami tidak berani menambahnya lagi sebelum kami dapat memahami dan mengamalkanya”.

Allah subhanahu wata’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأَنصَابُ وَالأَزْلاَمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah , adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al Maidah: 90).

Setelah turunnya ayat ini mereka langsung segera menumpahkan khamer-khamer yang sebelumnya mereka miliki, kemudian mengabarkan kepada para sahabat yang lain bahwa khamer telah diharamkan oleh Allah. Sehingga pada saat itu, terjadilah banjir khamer di kota Madinah karena seluruh khamer yang berada dalam guci-guci mereka tuangkan ke jalan-jalan dan selokan-selokan.

 Ma’asyiral muslimin jamaah jum’at rahimakumullah,

Yang ketiga: mereka masuk Islam kemudian meninggalkan semua perbuatan-perbuatan jahiliyah yang bertentangan dengan Islam.

Setelah para sahabat memutuskan masuk Islam dengan segala syariat dan kewajiban di dalamnya maka tanpa keraguan sedikit pun mereka segera meninggalkan segala kebiasaan mereka semasa jahiliyah yang bertentangan dengan Islam. Allah subhanahu wata’ala berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. Al Hujurat: 59).

Ma’asyiral muslimin jamaah jum’at rahimakumullah, demikianlah keadaan para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, umat yang telah dibentuk oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi  wasallam dengan menggunakan wahyu dari Allah subhanahu wata’ala. Karena Allah lah yang telah menciptakan kita, maka Allah lah yang lebih tahu apa yang sesuai untuk kita.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ ولسائر المسلمين من كل ذنب إنه هو الغفور الرحيم

 

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِى اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

أوصيكم ونفسي بتقوى الله فقد فاز المتقون

يَأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

 

Ma’asyiral muslimin jamaah jum’at rahimakumullah, marilah kita tutup khutbah ini dengan memanjatkan do’a kepada Allah agar mengampuni dosa-dosa kita dan senantiasa membimbing kita ke jalan yang diridhoi-Nya amin . . . .

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُونَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفُ رَّحِيْمٌ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَاْرحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا.

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

اَللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ، سَرِيْعَ الْحِسَابِ، اهْزِمِ اْلأَحْزَابَ، اَللَّهُمَّ اهْزِمْهُمْ وَزَلْزِلْهُمْ

ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

 

Khatib: Adib

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *